Home » » PERTUMBUHAN BB BAYI MELAMBAT DI BULAN BULAN PERTAMA

PERTUMBUHAN BB BAYI MELAMBAT DI BULAN BULAN PERTAMA

Written By drh.Kunta Adnan Sahiman on Monday, October 15, 2012 | 7:40 PM

Pertumbuhan Berat Badan Bayi Melambat Pada Bulan-bulan Pertama

Pertumbuhan Berat Badan Bayi Melambat Pada Bulan-bulan Pertama
Posted by Auditya on April 12, 2011
http://aufalactababy.com/2011/04/12/pertumbuhan-berat-badan-bayi-melambat-pada-bulan-bulan-pertama/

Terkadang, bayi yang menyusu dengan sangat baik pada bulan-bulan pertama tidak baik perkembangan berat badannya setelah masuk usia 2 hingga 4 bulan hanya dengan ASI saja. Sebenarnya hal ini normal, karena bayi yang disusui pertumbuhannya tidak sama dengan kurva pertumbuhan bayi yang diberikan susu formula. Seolah-olah bayi yang mendapatkan ASI penuh pertumbuhannya lambat, padahal sebenarnya bayi yang diberikan susu formulalah yang kenaikan berat badannya terlalu cepat.
Menyusui merupakan suatu cara pemberian makanan yang normal dan alami bagi bayi. Jadi, menganggap susu formula merupakan cara pemberian makan yang normal sesungguhnya bukan hal yang masuk akal dan bisa membuat kita salah memberikan nasihat pada Ibu mengenai pemberian makanan pada bayi dan masalah pertumbuhan atau perkembangan bayi itu sendiri.
Dalam beberapa kasus, bayi yang sakit akan lambat kenaikan berat badannya dari yang diharapkan. Alih-alih menyembuhkan sakit itu sendiri, justru pemberian susu formula akan “merampas” keuntungan menyusui secara eksklusif. Ibu perlu paham bagaimana sebenarnya bayi benar-benar mendapatkan ASI dan tidak hanya sekedar ngempeng atau menempelkan mulutnya pada payudara. Jika bayi tidak benar-benar mendapatkan ASI, kecil kemungkinan bayi sakit, melainkan lebih karena produksi ASI Ibu menurun. Mengapa produksi ASI Ibu menurun?.
  1. Ibu menggunakan pil KB sebagai kontrasepsi. Masih terdapat berbagai pilihan kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan di luar yang bekerja melalui hormon (misalkan IUD, kondom).
  2. Ibu sedang hamil
  3. Ibu sedang mencoba menjadwalkan menyusui (memperpanjang masa antara menyusui atau mengajari bayi tidur sepanjang malam). Jika ini terjadi, susuilah bayi ketika lapar atau sedang mengisap tangannya.
  4. Ibu cukup sering menggunakan botol. Walaupun produksi ASI telah terbentuk dengan baik, pemberian susu (termasuk ASI sendiri) dengan botol akan mengajari bayi perlekatan yang buruk pada saat bayi sendiri sedang memerlukan aliran ASI yang cepat. Dengan aliran yang lambat, bayi akan menarik diri dari payudara, akibatnya waktu menyusui semakin berkurang dan hasilnya semakin menurunkan pula ASI.
  5. Adanya kejutan secara emosi (stress) pada Ibu dapat menurunkan produksi ASI.
  6. Terkadang sakit yang khususnya terkait dengan demam dapat menurunkan produksi ASI. Hal ini berlaku pula pada mastitis. Namun tidak selalu Ibu yang sakit akan turun produksi ASInya.
  7. Ibu terlampau banyak pekerjaan. Sementara waktu abaikan pekerjaan rumah, atau carilah pertolongan orang lain untuk melakukannya. Tidurlah ketika bayi tidur. Dengan belajar, Ibu dapat tertidur sembari menyusui bayi..
  8. Beberapa obat-obatan dapat menurunkan produksi ASI misalnya yang mengandung antihistamin dan pseudephedrine
  9. Kombinasi dari beberapa hal ditas
  10. Terkadang bisa jadi produksi ASI menurun setelah 3 bulan tanpa alasan yang jelas
Dalam beberapa minggu pertama, bayi akan cenderung tertidur ketika menyusu bila aliran ASI lambat (aliran akan semakin lambat jika bayi tidak melekat dengan baik). Bayi akan sekedar ngempeng dan tertidur tanpa mendapatkan sejumlah ASI yang cukup, namun demikian Ibu masih memiliki Let Down Reflex (refleks pengeluaran ASI) sesekali dan bayi akan minum lebih banyak. Ketika produksi ASI ibu berlebih, pertumbuhan berat bayi biasanya cukup baik walaupun bayi akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyusul.
Namun demikian, menginjak usia 6 atau 8 minggu atau lebih muda lagi, banyak bayi yang menarik diri dari payudara ketika aliran ASI lambat, seringkali hanya beberapa menit saja dari awal menyusu. Mengetahui hal ini biasanya Ibu cenderung menyodorkan payudara sebelahnya, tetapi bayi tetap melakukan hal yang sama. Sebenarnya bayi masih lapar, namun ia lebih memilih menghisap tangannya dibanding menyusu dari payudara Ibu. LDR ekstra tidak didapatkan bayi (akibatnya ASI tidak diperoleh) karena ia tidak sesabar tetap berada pada payudara Ibu sebagaimana minggu-minggu pertama dulu. Jadi bayi minum hanya sedikit dan akibatnya produksi ASI menurun. Hal ini memang tidak selalu terjadi, dan banyak bayi yang masih bagus perkembangan berat badannya walaupun hanya menyusu sebentar-sebentar dan lebih sering menghisap tangannya sendiri. Jika kenaikan berat badan cukup bagus, Ibu tidak perlu khawatir. Namun demikian hal ini bisa dicegah dengan mendapatkan perlekatan yang baik sejak pertama kali. Sayangnya, banyak Ibu yang diberitahu perlekatan bayi mereka telah bagus padahal sesungguhnya tidak demikian. Perlekatan yang lebih baik akan sangat membantu walaupun sedikit terlambat. Selain itu dengan kompresi, Ibu dapat membantu bayi terus minum (lihat artikel “ASI tidak Cukup? Bagaimana agar Bayi Mendapatkan Lebih Banyak ASI”). Obat-obatan tertentu seperti domperidone dapat meningkatkan produksi ASI secara signifikan, namun jangan digunakan ketika Ibu hamil.
Bagaimana mengetahui bayi  menyusu dengan benar (tidak hanya sekedar menghisap payudara)?
Ketika bayi benar-benar mendapatkan ASI (bayi tidak dapat dikatakan mendapatkan ASI hanya karena mulutnya melekat pada payudara dan membuat gerakan menghisap), Ibu akan melihat semacam jeda/henti pada suatu titik di rahang bawah (dagu) nya setelah dia membuka lebar-lebar mulutnya dan sebelum menutup mulutnya (buka mulut lebar-lebar-jeda-menutup mulut). Jika Ibu hendak mempraktekkan ini sendiri, letakkan jari telunjuk atau jari lain dalam mulut, dan hisaplah seolah-olah sedang menghisap sedotan. Ketika menyedot, perhatikan dagu Ibu menurun dan tetap berada di bagian tersebut selama menyedot. Ketika berhenti menyedot, dagu Ibu kembali ke posisi semua. Jeda yang tampak pada dagu bayi menunjukkan asupan ASI yang masuk/tertelan ketika bayi menghisap . Semakin lama jeda, semakin banyak ASI yang disedot bayi. Seketika Ibu mengetahui tentang proses jeda ini Ibu dapat mengabaikan hal-hal tidak masuk akal yang sering dikatakan pada Ibu-ibu menyusui seperti “susuilah bayi 20 menit untuk tiap sisi payudara”. Bayi yang menghisap dengan tipe diatas (dengan jeda) selama 20 menit bahkan tidak memerlukan sisi payudara Ibu lainnya, cukup satu sisi saja sudah kenyang. Semakin bertambah usia bayi, semakin efektif (pintar) dia menyusu sehingga dalam waktu sebentar saja ia sudah kenyang. Sebaliknya, bayi yang hanya ngempeng (tidak benar-benar minum) bisa jadi selama 20 jam akan terus melekat pada payudara (keterangan ini bisa dilihat pula dalam artikel “ASI tidak Cukup? Bagaimana agar Bayi Mendapatkan Lebih Banyak ASI”).

Gambar 1. Effective Breastfeeding
Referensi
Jack Newman, 2003. Handout #25: Slow weight gain after the first few months Handout from The Ultimate Breastfeeding Book of Answers.
Diterjemahkan secara bebas oleh Auditya P.S

0 comments:

Post a Comment