HEPATITIS B dan HEPATITIS C Bagi Ibu Menyusui
Infeksi Virus Hepatitis B
Apakah aman seorang ibu yang terinfeksi virus hepatitis B (HBV) langsung menyusui bayinya setelah melahirkan?
Ya, aman. Bahkan sebelum adanya vaksin hepatitis B, tidak ada laporan mengenai penularan HBV melalui proses menyusui.
Bayi harus diuji pada usia 9-18 bulan (biasanya pengujian ini dilakukan saat kunjungan bayi dalam kondisi sehat ke tenaga medis).
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan apakah bayi tidak terinfeksi dengan HBV melalui paparan darah ibu selama proses kelahiran.
Semua ibu yang menyusui harus berhati-hati dan merawat puting mereka untuk agar terhindar dari retak (lecet) dan pendarahan.
Infeksi Virus Hepatitis C
Apakah aman bagi seorang ibu yang terinfeksi dengan virus hepatitis C (HCV) untuk menyusui bayinya?
Ya. Tidak ada bukti yang terdokumentasi bahwa menyusui bisa menyebarkan HCV. Oleh karena itu, terinfeksi HCV bukan merupakan kontraindikasi untuk menyusui. HCV ditularkan melalui darah yang terinfeksi, tidak dengan susu payudara manusia. Tidak ada data saat ini yang menunjukkan bahwa HCV ditularkan oleh air susu ibu.
Apakah aman untuk ibu yang positif HCV untuk menyusui jika putingnya pecah-pecah dan berdarah?
Data cukup untuk mengatakan ya atau tidak. Namun, HCV disebarkan oleh darah yang terinfeksi. Oleh karena itu, jika puting ibu HCV-positif dan / atau areola sekitarnya pecah-pecah dan berdarah, dia harus berhenti menyusui sementara. Setelah payudaranya tidak lagi retak (lecet )atau perdarahan, ibu HCV-positif sepenuhnya dapat melanjutkan menyusui.
Artikel ini diterjemahkan dari http://www.cdc.gov/breastfeeding/disease/hepatitis.htm
*HBIG adalah antibody yg terdapat dalam tubuh manusia yang digunakan untuk mencegah perkambangan hepatitis B.
0 comments:
Post a Comment