NURSING STRIKE & BINGUNG PUTING
Alasan bayi menolak menyusu bisa jadi satu dari di bawah ini :
Sebagai ibu yang baik dan bertekad untuk memberikan ASI untuk bayi, pasti akan sedih jika bayi kita tidak mau menyusu. Jika bayi mengalami Mogok Menyusu, beberapa Hal yang dapat Ibu lakukan adalah :
- Kurang sehat. Kondisi tubuh bayi yang kurang sehat bisa membuat bayi kesulitan mengisap dengan baik, sehingga ASI yang didapat sedikit. Akhirnya bayi jadi capek atau frustrasi, dan menolak menyusu.
- Kesakitan. Bayi yang mengalami memar akibat lahir dengan alat bantu (misalnya: vakum) mungkin menolak menyusu jika bagian yang memar ini terpencet tiap kali ia menyusu.
- Tersumbat hidungnya. Bayi yang hidungnya tersumbat (karena pilek) mungkin menolak menyusu karena kesulitan bernafas.
- Sariawan. Bayi yang sedang sariawan, atau mulutnya terinfeksi jamur Candida mungkin hanya mau mengisap beberapa kali saat menyusu, lalu berhenti dan menangis.
- Sedang tumbuh gigi. Bayi yang sedang tumbuh gigi mungkin merasa gusinya nyeri, atau air liurnya berlebihan, atau agak demam, sehingga menolak menyusu karena merasa tidak nyaman.
- Mengantuk. Bayi yang terpengaruh efek sedatif (bius) obat-obatan mungkin menolak menyusui karena mengantuk.
- Bingung puting. Bayi yang diberi susu botol atau empeng terlalu dini (sebelum 6 minggu) mungkin menolak menyusu karena kesulitan menguasai teknik mengisap payudara yang sangat berbeda dengan mengisap dot.
- Tidak mampu `mengambil’ cukup ASI untuk memenuhi kebutuhannya. Bayi yang belum menguasai teknik menyusu atau posisi pelekatan yang tidak tepat membuat dia hanya mampu mengisap ASI sedikit sehingga harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk mengisap lebih lama atau lebih dalam. Akibatnya ia jadi capek atau frustasi, lalu menolak menyusu.
- Ingin `melawan’ perlakuan yang tidak menyenangkan. Jika ibu atau pengasuh kurang menguasai teknik mengatur posisi bayi saat akan menyusu, bayi bisa saja merasa diperlakukan kasar atau disakiti. Sebagai upaya `perlawanan’ , ia pun menolak menyusu.
- Terganggu isapannya. Jika ibu sering memegangi atau mengguncang payudara saat menyusui, posisi mulut bayi terhadap payudara bisa terganggu. Akibatnya bayi merasa tidak nyaman dan menolak menyusu.
- Dibatasi jadwal menyusunya. Jika ibu menyusui hanya pada jam-jam tertentu atau kebiasaan Ibu yang mana menunggu payudara “ter-isi” dulu atau bahkan “bengkak” dulu baru untuk menyusui sehingga bayi menolak jika diberikan payudara yang kosong/lembek. Padahal dalam payudara yang lembek/kosong, akan keluar ASI hindmilk jika di hisap.
- Merasa terganggu oleh suatu perubahan. Bayi usia 3-12 bulan mudah terganggu oleh berbagai perubahan: berpisah dengan ibunya, ada pengasuh baru, pindah rumah, kedatangan tamu, ibunya sakit (atau sedang menstruasi), payudara ibu terinfeksi, bau tubuh ibu berubah, dsb. Ketika suatu perubahan dirasa mengganggu, bayi bisa jadi tidak menangis melainkan langsung `mogok’ menyusu.
Sebagai ibu yang baik dan bertekad untuk memberikan ASI untuk bayi, pasti akan sedih jika bayi kita tidak mau menyusu. Jika bayi mengalami Mogok Menyusu, beberapa Hal yang dapat Ibu lakukan adalah :
- Memvariasikan posisi menyusui
- Menyusui saat bayi mengantuk, karena banyak bayi yang malas menyusu ketika terjaga
- Menyusui sambil bergerak menggendong atau mengayun karena si kecil senang di ayun-ayunkan
- Sering menawarkan payudara kepada bayi, namun jangan sampai memaksa. Dengan paksaan justru membuat bayi menjadi trauma dan makin sulit di kenalkan kepada payudara. Tawarkan payudara saat bayi TIDAK SEDANG LAPAR.
- Bermain bersama bayi, namun akan lebih baik dengan membiarkan bayi mengeksplorasi payudara. Upayakan bayi tidak dipegang oleh orang lain kecuali ibu sehingga bayi dapat lebih konsentrasi kepada payudara Ibu
- Bagi ibu bekerja, idealnya ibu kembali mengambil masa cuti minimal 2 minggu. Namun jika tidak, lakukan dulu aktivasi payudara dan ketika payudara terasa keberadaan ASI, maka ambillah libur di hari jumat dan gunakan masa weekend untuk memperkenalkan payudara kepada bayi. Proses ini dilakukan bagi bayi yang telah mengalami bingung puting atau bahkan menolak untuk kembali menyusu dipayudara
- Upayakan utuk mandi berdua bersama bayi. Hal ini akan memperkuat kedekatan ibu dan bayi serta memberikan peluang bagi bayi untuk bermain dengan payudara. Bagi ibu bekerja lakukan setiap pagi atau sore, sebelum atau sekembalinya dari kantor untuk mandi bersama bayi. Lakukan sampai proses membuahkan hasil
- STOP Penggunaan DOT, jika DOT yang menjadi penyebab bayi tidak mau menyusu. ganti pemberian ASI yang di perah dengan cupfeeder, sendok atau pipet. Pada awalnya mungkin akan sulit, namun ini akan sangat membantu bayi untuk mau menyusu pada payudara kembali. Pada tahap awal adalah tahap pengenalan terhadap peralatan tsb sehingga lakukan pengenalan saat bayi tidak sedang lapar. Setelah proses pengenalan sukses dan bayi bisa dengan lancar meminum melalui cupfeeder ataupun sendok, maka pemberian ASIP dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi (setiap bayi lapar/meminta). Dengan cara ini, bayi akan mengenal payudara Ibunya, merasa nyaman menyusu kepada payudara dan akan terbiasa dengan aliran ASI ibunya yang bervariasi (berbeda dengan DOT).
- Selama Bayi masih menolak untuk menyusu, perah ASI setiap 2 jam sekali @30 menit di masing2 payudara. Berapapun hasilnya, syukuri karena dengan bersyukur, Allah nakan menambahkan nikmatNya. Hasil perah tentu tidak sebanding dengan hisapan bayi. Karena hisapan bayi adalah hisapan paling efektif dalam merangsang produksi ASI. namun bunda tidak perlu pesimis dan harus tetap Positive Thingking disertai dengan ikhtiar dan Do'a. Banyak minum, terutama sebelum dan setelah memerah ASI, dan hindari stress karena dapat menghambat hormon oksitosin. Tidak disarankan menggunakan pompa model bola karet karena pompa tsb tidak higienis, sarang kuman, dan jika dipakai terasa sakit sehingga semakin melemahkan kerja hormon.
- Datang kepada Konsultan Laktasi jika bayi masih mogok menyusu.
0 comments:
Post a Comment